Indoor Skatepark in Bandung, Indonesia
Tugas akhir studio perancangan arsitektur Universitas Hasanuddin

Lokasi   : Kecamatan Bandung Wetan, Bandung, Indonesia
Luasan  : ±1,2 Ha
Taman luncur dalam ruangan (indoor skatepark) di Kota Bandung merupakan fasilitas olahraga yang dapat mewadahi aktivitas penggiat olahraga ekstrem seperti papan luncur (skateboard), sepatu roda (inline skating), dan sepeda motocross (BMX) di Indonesia. Permasalahan seperti kurangnya fasilitas olahraga luncur yang sesuai standar internasional dan kenyamanan beraktivitas di luar ruangan pada daerah tropis menjadi latar belakang perencanaan taman luncur ini. 
Prinsip desain
Prinsip desain taman luncur dalam ruangan ini adalah menciptakan sebuah bangunan yang tidak memisahkan antara ruang luar dan ruang dalamnya. Kesinambungan ruang menjadi sangat penting bagi kegiatan olahraga luncur. Sebisa mungkin pemain tidak lagi mendorong atau menuntun alat dan perlengkapannya ke dalam bangunan ketika telah memasuki area tapak taman luncur. Oleh karena itu, konsep bentuk bangunan menggunakan tapak sebagai elemen dasar dalam proses gubahan bentuk.
Fasilitas 
Fasilitas pada taman luncur dalam ruangan telah disesuaikan dengan kebutuhan pemain olahraga luncur, mulai dari rintangan dengan tingkat sesusahan rendah (pemula) hingga tingkat yang sulit (profesional). Adapun fasilitas penunjang berupa ruang loker, toko alat dan perlengkapan (skateshop), kafetaria, ruang konferensi, ruang ekshibisi dan ruang komunitas.
Rintangan (obstacle) 
Rintangan pada taman luncur direncanakan bersifat semipermanen dimana material yang digunakan pada rintangan adalah plywood. Hal ini dilakukan agar tata letak dari rintangan dapat diubah sesuai dengan kompetisi yang diadakan. Setiap kompetisi baik itu tingkat nasional hingga internasional cenderung memiliki desain rintangan mereka sendiri. Tata letak rintangan yang dapat diubah (semipermanen) memberikan rasa tidak bosan bagi pengguna taman luncur.
Skateable panel
Pada perencanaan taman luncur ini, kulit bangunan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung atau penutup bangunan namun juga dapat berfungsi sebagai rintangan bagi pemain. Skateable panel merupakan bagian dari kulit bangunan yang dirancang agar memberikan kesan kulit yang menyatu dengan pelataran taman luncur. Material skateable panel ini berbeda dengan material kulit bangunan yang lain, hal ini dilakukan dengan pertimbangan gaya gesek dan beban pemain ketika berseluncur pada panel ini, dimana material kulit lainnya menggunakan GFRP (Glass Fibre Reinforced Polyester) sedangkan khusus pada area skateable panel menggunakan plat besi yang kemudian di-finishing sesuai dengan warna dari GFRP yang digunakan.
Struktur
Penentuan sistem struktur yang digunakan pada taman luncur dalam ruangan ini didasarkan pada dua permasalahan. Pertama, bentuk bangunan yang mengadopsi free-from architecutre dimana terdapat dua atau lebih kurva yang membentuk kulit bangunan dan yang kedua adalah aktivitas pemain olahraga luncur yang membutuhkan ruang dengan penggunaan kolom seminim mungkin. Berdasarkan permasalahan tersebut, sistem struktur yang dipilih adalah sistem struktur rangka ruang (space frame). Beban dari rangka ruang ini kemudian dialirkan ke kolom dan balok baja WF (wide flange) yang ada dibawahnya yang seterusnya dialirkan ke pondasi bangunan.
Indonesia memiliki potensi yang cukup baik dalam cabang olahraga luncur. Pada Asian Games ke-18, Indonesia dapat meraih dua medali perak dan dua medali perunggu. Prestasi ini masih dapat terus ditingkatkan dengan syarat adanya fasilitas olahraga luncur yang memadai, sehingga para pemain dan atlet dapat meningkatkan kemampuan mereka menjadi lebih baik lagi. Dengan dimasukkannya olahraga luncur ke dalam cabang olahraga yang dilombakan pada ajang internasional seperti Olimpiade, maka perencanaan taman luncur dalam ruangan ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahan olahraga luncur di Indonesia.
Thesis Project
Published:

Owner

Thesis Project

Published:

Creative Fields